Minggu, 05 Januari 2014

rendra



Pernahkah kamu berada dalam situasi dimana kamu begitu bahagia hanya bisa membaca namanya? Tanpa kamu tahu bagaimana rupa dan kepribadian orang tersebut. Pernahkah kamu merasa begitu menanti dia membalas pesanmu? Tanpa kamu tahu apakah dia menginginkan untuk mengenalmu atau tidak. Pernahkah kamu merasa gugup yang sangat, meskipun kamu hanya membaca pesannya melalui monitor komputer? Bahkan kamu tidak tahu bagaimana perasaannya saat dia membalas pesanmu. Pernahkah kamu menjadi rajin membuka jejaring sosial hanya demi mengetahui aktifitasnya? Padahal selama ini kamu adalah tipe orang yang tidak peduli akan jejaring sosialmu. Jika memang iya, lantas akan kamu namakan apa semua perasaan ini? apakah kamu akan menamakan ini cinta? Lantas cinta yang seperti apa? Yang bisa datang sebegitu mudahnya.
Beberapa bulan yang lalu aku menjumpai namanya di friend request facebookku. Kemudian aku mengkonfirmasinya. Aku pikir, semua akan berhenti disitu. Yah, seperti teman-teman yang lainnya. Hanya menginginkan dikonfirmasi tanpa ada kelanjutan dari pertemanan itu. Namun tidak untuk dia. Sebulan setelah konfirmasi itu, aku benar-benar meninggalkan dunia sosial media itu. Sampai akhirnya aku iseng membuka facebookku dan aku menjumpai namanya mengirim pesan di facebook, tanggal 16 November 2013. Sementara aku membuka facebook baru tanggal 14 Desember 2013. Tahukah apa yang aku rasakan pada saat menjumpai namanya? Tiba-tiba aku merasa gugup dan entah mengapa aku hanya bisa terdiam memandangi pesannya. Setelah beberapa menit terdiam, barulah aku berani membalas pesannya.
Semenjak hari itu, aku rajin membuka facebook. Tahukah apa yang aku nanti? Yap, nama dia ada di pesan. Tapi yang aku temui bukan nama dia. melainkan nama teman-temanku hanya mengirim tugas dan meminta tugas. Terus berlangsung seperti itu. Puncaknya, tanggal 22 Desember 2013. Aku kembali menjumpai namanya di pesan facebookku. Kembali aku merasa ada yang berbeda. Sebuah perasaan yang tidak biasa. bagaimana bisa? Aku bahkan tidak tahu bagaimana wajahnya? Mungkinkah aku diguna-guna? Ah tidak, sekarang bukan zaman seperti itu. Aku hanya mempercayai Tuhan tentunya punya rencana yang indah untuk semua ini. semua terbawa mimpi di malam itu.
Selama ini yang tahu tentang orang itu dan semua perasaanku, hanya sahabatku, Ana. Ana notabene juga sekampus dengan orang itu. Hanya saja dia tidak mengenalnya. Sampai suatu malam,  aku membuka facebooknya, sekilas melihat fotonya dan daaammmmm, Ana mengenalnya. Ups, tahu orangnya dan orang tersebut adalah teman dari temannya Ana. Beberapa kali Ana dan dia sudah bertemu. Namun hanya sekedar menyapa, tanpa Ana tahu siapa namanya. Kini Ana tahu siapa namanya dan kini aku juga tahu bahwa orang itu benar-benar nyata, ada.
Dan aku hanya menunggu dan berdo’a, semoga Tuhan masih memiliki rencana yang indah, untukku dan dia, Rendra-

Jogjakarta, 27 Desember 2013