Pernahkah kamu berada dalam situasi dimana kamu begitu
bahagia hanya bisa membaca namanya? Tanpa kamu tahu bagaimana rupa dan
kepribadian orang tersebut. Pernahkah kamu merasa begitu menanti dia membalas
pesanmu? Tanpa kamu tahu apakah dia menginginkan untuk mengenalmu atau tidak.
Pernahkah kamu merasa gugup yang sangat, meskipun kamu hanya membaca pesannya
melalui monitor komputer? Bahkan kamu tidak tahu bagaimana perasaannya saat dia
membalas pesanmu. Pernahkah kamu menjadi rajin membuka jejaring sosial hanya
demi mengetahui aktifitasnya? Padahal selama ini kamu adalah tipe orang yang
tidak peduli akan jejaring sosialmu. Jika memang iya, lantas akan kamu namakan
apa semua perasaan ini? apakah kamu akan menamakan ini cinta? Lantas cinta yang
seperti apa? Yang bisa datang sebegitu mudahnya.
Beberapa bulan
yang lalu aku menjumpai namanya di friend
request facebookku. Kemudian aku mengkonfirmasinya. Aku pikir, semua akan
berhenti disitu. Yah, seperti teman-teman yang lainnya. Hanya menginginkan
dikonfirmasi tanpa ada kelanjutan dari pertemanan itu. Namun tidak untuk dia. Sebulan
setelah konfirmasi itu, aku benar-benar meninggalkan dunia sosial media itu.
Sampai akhirnya aku iseng membuka facebookku
dan aku menjumpai namanya mengirim pesan di facebook,
tanggal 16 November 2013. Sementara aku membuka facebook baru tanggal 14 Desember 2013. Tahukah apa yang aku
rasakan pada saat menjumpai namanya? Tiba-tiba aku merasa gugup dan entah
mengapa aku hanya bisa terdiam memandangi pesannya. Setelah beberapa menit
terdiam, barulah aku berani membalas pesannya.
Semenjak hari
itu, aku rajin membuka facebook.
Tahukah apa yang aku nanti? Yap, nama dia ada di pesan. Tapi yang aku temui
bukan nama dia. melainkan nama teman-temanku hanya mengirim tugas dan meminta
tugas. Terus berlangsung seperti itu. Puncaknya, tanggal 22 Desember 2013. Aku
kembali menjumpai namanya di pesan facebookku.
Kembali aku merasa ada yang berbeda. Sebuah perasaan yang tidak biasa.
bagaimana bisa? Aku bahkan tidak tahu bagaimana wajahnya? Mungkinkah aku diguna-guna?
Ah tidak, sekarang bukan zaman seperti itu. Aku hanya mempercayai Tuhan
tentunya punya rencana yang indah untuk semua ini. semua terbawa mimpi di malam
itu.
Selama ini yang
tahu tentang orang itu dan semua perasaanku, hanya sahabatku, Ana. Ana notabene
juga sekampus dengan orang itu. Hanya saja dia tidak mengenalnya. Sampai suatu
malam, aku membuka facebooknya, sekilas melihat fotonya dan daaammmmm, Ana
mengenalnya. Ups, tahu orangnya dan orang tersebut adalah teman dari temannya
Ana. Beberapa kali Ana dan dia sudah bertemu. Namun hanya sekedar menyapa,
tanpa Ana tahu siapa namanya. Kini Ana tahu siapa namanya dan kini aku juga tahu
bahwa orang itu benar-benar nyata, ada.
Dan aku hanya
menunggu dan berdo’a, semoga Tuhan masih memiliki rencana yang indah, untukku
dan dia, Rendra-
Jogjakarta, 27 Desember 2013