kian kemari
pisau luka itu semakin perih menyayat hati
taburan garam dusta
tambah memberi sensasi sakit yang tiada terampuni
tetesan air jeruk kebohongan
tambah menggeramkan hati yang telah menangis
lagi dan lagi
kembali kau toreh luka
membiarkan bayang kelam itu hadir kembali
HENTIKAN !!!!! pintaku
tapi seakan kau tak merasakan kebahagiaan
sebelum membuatku tersakiti
kenapa harus aku ?
seketika kau jadikan aku ratu dihatimu
dan tak berselang lama
kau jadikanku sampah
yang bahkan sama sekali tidak pantas untuk kamu lihat
tapi MENGERTILAH...........
seberapapun pedihnya kisah yang kau lukis dengan penghianatanmu
tapi aku telah menjadi kanvas putih yang siap menjadi tempatmu
menorehkan warna-warni cat air dunia yang kau rambah